BAB I
PENDAHULUAN
. Peningkatan jumlah kertas yang
terpakai akan menyebabkan peningkatan jumlah sampah kertas. Sampah kertas,
meskipun mudah hancur namun sampah-sampah tersebut akan menimbulkan masalah
yang dapat mengganggu kesehatan, kebersihan dan keindahan lingkungan karena Kertas merupakan contoh dari sampah anorganik yang tidak
dapat terurai dengan sendirinya. Kertas yang dulunya hanya menjadi sampah yang tidak
bergula lagi, pada saat ini masyarakat sudah semakin kreatif dengan mendaur
ulang kertas. Kertas daur ulang saat
ini, bukan menjadi produk yang asing lagi. Pasalnya banyak beragam produk
kerajinan dan souvenir menggunakan bahan bekas, salah satunya yaitu kertas
bekas. Beragam produk kerajinan dan souvenir yang menggunakan kertas daur ulang
sebagai bahan baku utamanya banyak ditemukan di berbagai tempat. Seperti yang
telah diketahui, Negara Indonesia selain dalam kategori pengguna plastik yang
begitu besar, ternyata juga merupakan salah satu yang menggunakan atau
mengkonsumsi kertas dalam jumlah yang sangat besar. contoh dalam kehidupan
sehari-hari, jika sedang belajar di sekolah, manusia pasti banyak memiliki
tulisan-tulisan, catatan ataupun latihan-latihan di buku tulis, yang apabila
buku sudah habis pasti diterlantarkan begitu saja atau bahkan mungkin sebagian
ada yang dibuang. Jadi, pasti banyak kertas yang terbuang sia-sia. Padahal
kertas-kertas dari buku-buku bekas atau koran-koran bekas dan brosur-brosur
juga dapat dimanfaatkan dengan cara di daur ulang.
Sampah kertas yang salah satunya
dijadikan tempat pensil ini adalah bentuk pemanfaatan, penghematan, dan gerakan
untuk menjaga lingkungan. Pemanfaatan kertas
bekas perlu dilakukan karena selain untuk menghemat, berarti juga telah turut
menjaga lingkungan.Pemanfaatan kertas bekas
diharapkan dapat mengurangi sampah yang kerap kali menimbulkan banjir, terutama
di kota-kota besar.
Tujuan
dari karya ilmiah ini adalah menemukan pengelolaan sampah yang baik sebagai
proses daur ulang. Banyak sampah yang dapat di proses untuk daur ulang salah
satunya sampah kertas. Selain itu, memberikan informasi kepada mahasiswa maupun
masyarakat tentang cara pengolahan sampah kertas menjadi tempat pensil sehingga
dapat menjaga lingkungan dan bermanfaat bagi masyarakat itu sendiri.
Dari latar Belakang di atas maka
penulis dapat merumuskan masalah karya ilmiah ini adalah bagaimana pengolahan
sampah kertas menjadi tempat pensil ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sampah
Dalam
kamus lingkungan (1994) dinyatakan bahwa Pengertian
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk
digunakan secara biasa atau khusus dalam produksi atau pemakaian; barang
rusak atau cacat selama manufaktur; atau materi berkelebihan atau buangan.
Sampah
adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktifitas
manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis (Istilah
Lingkungan Untuk Manajemen, Ecolink 1996).
Dr.Tanjung
menyatakan bahwa sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh
pemiliknya atau pemakai semula.
1.
Dampak terhadap Kesehatan
a.
Penyakit diare, kolera,
tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan
pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic
fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya
kurang memadai.
b.
Penyakit jamur dapat juga
menyebar (misalnya jamur kulit).
c.
Penyakit yang dapat
menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit
yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke
dalam pencernaaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa
makanan/sampah.
d.
Kertas sangat berbahaya bagi kesehatan bila digunakan
sebagai pembungkus makanan, selain karena kertas itu sendiri sudah tidak
hiegenis, juga yang mengandung banyak tinta seperti kertas koran, ternyata
mengandung timbal yang berbahaya jika masuk ke tubuh manusia.
e.
Tumpukan sampah yang banyak
menandakan banyaknya limbah yang tersebar. Limbah ini akan berdampak pada
kesehatan manusia seperti penyakit menular yang berasal dari tikus yang akan
menyebarkan infeksi.
f.
Macam pencemaran udara
yang ditimbulkannya misalnya mengeluarkan bau yang tidak sedap, debu gas-gas
beracun. Pembakaran sampah dapat meningkatkan karbonmonoksida (CO),
karbondioksida (CO2) nitrogen- monoksida (NO), gas belerang, amoniak dan asap
di udara. Asap di udara, asap yang ditimbulkan dari bahan plastik ada yang
bersifat karsinogen, artinya dapat menimbulkan kanker, maka berhati-hatilah
dalam membakar sampah.
2.
Dampak terhadap Lingkungan
Tanah yang pada awalnya memiliki kesuburan yang tinggi
menjadi tidak subur lagi jika tumpukan sampah dibiarkan berserakan di tanah
yang subur. Selain itu, timbulan sampah yang bau, kotor dan berserakan akan
menjadikan lingkungan tidak indah untuk dipandang mata. Keindahan menjadi
penting dan berdampak pada masyarakat seperti nilai keindahan yang dimiliki
oleh masyarakat terhadap sesuatu akan berkurang.
3.
Dampak terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi
a.
Pengelolaan sampah yang
kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat:
bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran
dimana-mana.
b.
Memberikan dampak negatif
terhadap kepariwisataan. Sampah yang berserakan dimana-mana akan menimbulkan
tempat pariwisata menjadi kelihatan kumuh, tidak terawat dan menjadikan para
wisatawan enggan untuk mengunjungi tempat pariwisata yang tidak bersih. Hal ini
akan menyebabkan berkurangnya penghasilan penduduk setempat yang berada
disekitar temoat pariwisata dan dampak terburuk bagi Negara adalah berkurangnya
devisa Negara karena mancanegara yang enggan berkunjung ke Indonesia untuk
berliburan/mengunjungi tempat pariwisata yang ada di Indonesia karena faktor
sampah.
c.
Pengelolaan sampah yang
tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting
di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang
sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja, rendahnya
produktivitas).
d.
Pembuangan sampah padat
ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas
pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain.
e.
Infrastruktur lain dapat
juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya
biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah
kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan.
Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.
C. Cara pengolahan sampah
kertas menjadi tempat pensil.
Bahan :
- Kertas bekas (koran, kertas sisa
fotocopy, kertas bekas lainnya)
- Lem kayu
- Air
- Cutter
- botol aqua 600ml untuk dijadikan
cetakan/contoh pola.
- Wadah tempat lem kayu
- cat sterofom dan hiasan yang
diperlukan (sesuai dengan selera).
Cara Pembuatan:
1. Kertas bekas yang ingin digunakan
dipotong (disobek) menjadi ukuran sedang ataupun kecil. (Sesuai dengan selera).
2. Lem kayu diletakkan dalam wadah,
kemudian diberi air, dan diaduk hingga menyatu. Hal ini diperuntukkan agar
menghemat lem, kemudian agar lebih menempel pada kertas bekas.
3. Siapkan botol aqua 600ml untuk
dijadikan cetakan.
4. Kemudian kertas yang sudah disobek
(dipotong menjadi ukuran sedang atau kecil) di celupkan ke dalam wadah larutan
lem kayu, pastikan kertas tersebut terkena lem dengan rata, kemudian tempelkan
kertas tersebut ke bagian luar dan bagian bawah aqua tersebut dangan ketinggian
10cm. Lakukan hal ini berulang-ulang hingga seluruh bagian terlapisi dengan
kertas bekas tadi dan membentuk lapisan-lapisan. Dan tunggu hingga kering.
5. Setelah kertas bekas yang dilapisi
lem membentuk lapisan yang cukup tebal di bagian luar cetakan dan benar-benar
kering, kemudian buat sayatan di salah satu sisi lapisan kertas bekas tersebut.
Sayatan itu ditujukan agar cetakan tersebut dapat dikeluarkan dari dalam
lapisan kertas bekas tadi. Pastikan agar lapisan kertas yang siap disayat itu
memiliki ketebalan yang tidak begitu tipis dan juga tidak begitu tebal.
6. Setelah lapisan kertas bekas
tersebut disayat dan cetakan dikeluarkan, satukan kembali bekas sayatan-sayatan
pada lapisan kertas yang sudah membentuk seperti cetakan yang diinginkan yaitu
dengan merekatkan kembali bagian yang terpisah akibat sayatan. Kemudian lapisi
kembali dengan kertas bekas yang telah dicelupkan ke dalam larutan lem.
7. Terus lapisi lapisan kertas dengan
menempelkan kertas bekas yang disobek dan dicelupkan ke dalam larutan kayu
hingga lapisan kertas bekas hasil cetakan tersebut memiliki ketebalan yang
hampir sama dengan benda cetakan aslinya atau setidaknya tempat pensil tersebut
cukup kokoh.
8. Jika telah mencapai ketebalan yang
diinginkan, kemudian biarkan hingga larutan lem kayu mengering.
9. Setelah kering, kita dapat menghias
bagian luarnya agar tampak menarik sesuai dengan kreativitas kita, seperti
mengecatnya dan menghiasnya sesuai dengan apa yang kita inginkan.
D. Manfaat pengolahan sampah
kertas bagi lingkungan dan masyarakat.
a. Bagi
lingkungan
Sampah
merupakan salah satu masalah bagi masyarakat pada umumnya. Dampak negatif yang
ditimbulkan akibat penumpukan sampah menjadi maslah yang serius pada
lingkungan. Sampah kertas sulit terurai dalam tanah sehingga pengelolaan sampah
menjadi penting. Sampah yang menumpuk diakibatkan oleh produksi yang
menggunakan kertas. Lingkungan lembaga pendidikan merupakan lembaga yang dekat
dengan “kertas”. Mulai dari kertas HVS sampai koran maupun karton. Jika
sampah-sampah ini dapat dikelola kembali maka lingkungan hidup menjadi lebih
baik. Tanah yang subur akan tetap subur jika tidak ada lagi sampah kertas yang
membebaninya. Ekosistem pada lingkungan akan terjaga dengan baik. Nilai
keindahan juga akan meningkat jika sampah tidak lagi bertebaran di sembarang
tempat. Usaha foto copy merupakan industri yang dekat dengan sampah kertas.
Dengan adanya usaha pengelolaan kertas menjadi barang yang lebih berguna
seperti tempat pensil akan berdampak baik bagi lingkungan.
b.
Bagi
masyarakat.
Pengelolaan sampah kertas menjadi benda yang lebih
berguna seperti tempat pensil akan memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat.
Barang-barang hasil pengelolaan sampah kertas ini dapat didistribusikan serta
dipasarkan kepada masyarakat. Sampah kertas yang dianggap tidak memiliki
kegunaan lagi jika dikelola dengan baik akan berdampak ekonomi bagi masyarakat
luas. Dan hal ini akan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sehingga
kesejahteraan
masyarakat dapat dicapai.Usaha baru yang dibuka untuk pengelolaan sampah kertas
ini akan membuka kesempatan kerja baru di lingkungan masyarakat. Masyarakat
yang pada awalnya tidak memiliki pekerjaan memiliki kesempatan untuk menjadi
pekerja di industri rumahan pengolahan kertas menjadi kerajinan ini salah
satunya menjadi tempat pensil. Kesejahteraan masyarakat dapat tercapai.
Masyarakat yang awalnya tidak memiliki penghasilan untuk dirinya sendiri maupun
lingkungan sekitar menjadi seseorang yang memiliki penghasilan untuk menghidupi
dirinya maupun orang yang berada di sekitarnya. Jumlah pengangguran akan
berkurang terlihat dari terserapnya tenaga kerja yang terampil dan siap untuk
dipekerjakan di industri rumahan pengelolaan sampah kertas.
BAB III
PENUTUP
Sampah bahan atau sisa dari hasil akhir dari suatu proses
yang sudah tidak berguna lagi bagi pemilik sebelumnya yang tidak memiliki nilai
ekonomis. Namun masih bisa bisa dimanfaatkan jika dikelola dengan prosedur yang
benar. Secara garis besar sampah dibedakan menjadi dua jenis yaitu, sampak
organic dan sampah anorganik.yang menjadi masalah adalah sampah anorganik yang
tidak dapat terurai meskipun ada yang bisa terurai itu pun dengan waktu yang
lama seperti contohnya adalah kertas.
Kertas
merupakan bahan yang digunakan oleh masyarakat dalam sehari-hari yang
penggunaannya semakin lama semakin meningkat dan setelah tidak terpakai akan
menimbulkan tumpukan sampah. tumpukan sampah yang meningkat akan menimbulkan
berbagai dampak negatif. Namun jika sampah kertas ini dikelola dengan baik dan
menjadikan barang yang bernilai ekonomi bagi masyarakat seperti contohnya
dengan mengolah sampah kertas menjadi tempat pensil sehingga akan bermanfaat
bagi lingkungan dan masyarakat.
Dengan banyaknya informasi yang telah
didapat dalam karya ilmiah ini diharapkan para mahasiswa dan masyarakat dapat
menjaga lingkungan sekitar dengan tidak membuang sampah sembarangan dan dapat
menghemat penggunaan kertas dalam kehidupan sehari-harinya karena bahan kertas
itu berasal dari pohon. Sehingga semakin hemat kita menggunakan kertas maka
semakin banyak pohon yang dapat kita selamatkan. Selain itu dengan galakkan
gerakan mendaur ulang kertas menjadi barang yang bernilai ekonomi seperti
contonya mengolah sampah kertas menjadi tempat pensil ini guna menjaga
lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Muflichah,
Nur Chanif. 2011.” Pemanfaatan Kertas Bekas Menjadi Brang Kerajinan”. http://nurchanifmuflichah.wordpress.com/tugas-kuliah/pemanfaatan-kertas-bekas-menjadi-barang-kerajinan/ . Diunduh 11 juni 2013.
Rozi, Wahyu. 2009.
“Pengertian Sampah”.
sangat menarik sekali... klo bicara tentang sampah...
BalasHapushttp://obatleukemia.toko-gumilar.com/